6 makanan berbahaya dari berbagai negara

03/09/2019

Makanan memang salah satu kesenangan surgawi yang bisa kita dapatkan di dunia fana ini. Tidak ada yang suka makan, kecuali orang sakit. Selain menyenangkan, makanan juga penting untuk memenuhi kebutuhan gizi dan energi kita. Tapi makanannya juga harus halus. Jika ibu Viki berkata: "Jangan makan tanpa khawatir!"

Makanan yang kita makan setiap hari harus dimasak dengan air matang atau digoreng dengan minyak yang bisa membuat kulit terlihat seperti kandung kemih. Ya, itu dilakukan untuk kuman dan segala macam penyakit untuk menghilangkannya. Dengan cara ini, kita akan tetap sehat. Masalahnya adalah kita kurang memperhatikan makanan yang dianggap tidak berbahaya sejak awal. Sebanyak dapur sebagai bahan, ternyata ada begitu banyak makanan yang dapat merusak tubuh kita. Bahkan, beberapa kasus telah membunuh mereka yang makan. Makanan apa ini?

1. Sannakji (Korea Selatan)

Negara ini sangat populer dalam banyak hal. Anda ingin menemukan perjalanan, ini K-Pop. Saya ingin melihat bawang, ada drama Korea. Banyak yang lain Bahkan, negara Ginseng masih membaik menjadi negara modern atau maju. Di balik semua popularitasnya, termasuk makanan, ada makanan yang sangat berbahaya jika dimakan. Namanya Sannakji. Kandungan makanan ini adalah tiram octacarlized dengan wijen. Anda harus makan gurita hidup serta minyak dan saus Korea. Selama Anda tahu, tentakel gurita dapat disimpan meskipun dikunyah. Enam orang meninggal karena konsumsi sannakji. Kekuatan adhesi tentakel telah membuat gurita sulit ditelan dan bisa membunuh mereka yang makan.

2. Hakarl (Islandia)

Dalam bahasa Islandia, "Hakarl" berarti "hiu yang berubah". Jadi, Hakarl adalah makanan yang dibuat dari daging hiu yang difermentasi. Difermentasi selama enam bulan, daging hiu masih dipotong-potong kecil dan dimakan dengan roti gandum. Karena hiu tidak memiliki ginjal, daging dan kulitnya mengandung keracunan. Nah, inilah bahaya dari hidangan ini. Di tengah musim dingin, orang Islandia biasanya menyajikan Hakarl sebagai menu untuk jamuan makan.

3. Casu Marzu (Italia)

Casu Marzu sebenarnya adalah makanan orang-orang Sardinia di pulau-pulau Sisilia di Italia. Dalam bahasa Indonesia produk ini disebut "keju busuk". Apa yang disebut makanan manja tentu tidak sehat, bukan? Mungkin karena itu keju, jadi dia pikir dia aman. Faktanya, keju yang dibiarkan terbuka terus menerus dapat dipenuhi oleh lalat atau larva. Kerang atau larva yang ditemukan pada keju menaruh telur dan terbuka di keju ini. Kemudian anak-anak akan mulai merangkak dan menyebarkan bibit penyakit.

4. Fesikh (Mesir)

Ikan fesik atau fermentasi berasal dari negaranya, Cleopatra. Metode fermentasi ini sering digunakan untuk menghemat ikan di zaman kuno sebelum menemukan cara untuk menyimpannya dengan lemari es. Rasa ikan fermentasi lebih baik daripada ikan dingin, karena proses fermentasi ini dilakukan secara alami. Di Mesir, ikan fermentasi ini disajikan di festival musim semi Sherm el-Nessim. Ini dimakan langsung setelah pengeringan dan difermentasi dengan garam selama lebih dari setahun. Sayangnya, pada 2015, enam orang dirawat di rumah sakit setelah makan ikan ini. Lebih buruk lagi, pada 2009-2010, empat orang akan mati setelah mengkonsumsi ikan fermentasi ini.

5. Yuca (Amerika Selatan)

Orang Indonesia biasanya tahu produk ini sebagai mani atau mani. Secara historis, singkong diproduksi oleh Amerika Selatan, yang kemudian menyebar ke Brasil dan Paraguay. Biasanya dimasak dengan merebus, menggoreng, mengukus, membakar atau mengisi daya di Jawa. Ternyata, dalam makanan yang sangat lezat dan mampu menghasilkan roti bakar yang menyegarkan, ada racun linamarin. Racun singkong ini dapat diubah menjadi sianida jika dikonsumsi dalam keadaan mentah. Ada bencana di mana 27 anak-anak Filipina meninggal setelah makan camilan singkong di camilan sekolah pada tahun 2005.

6. Fugu (Jepang)

Jepang memang ahli dalam mengolah berbagai bahan makanan menjadi lezat. Tidak hanya makanan Jepang yang lezat bisa menjadi seni yang sangat baik. Termasuk ikan buntal sebagai makanan yang enak dan menggugah selera. Di Jepang, ikan buntal dapat digoreng atau dimakan mentah sebagai sashimi. Selain itu, ikan ini juga bisa digunakan sebagai ikan matang atau termasuk dalam pengolahan miso. Mengetahui tidak, ada racun mematikan yang disebut tetrodotoxin di jantung dan organ-organ ikan yang buncit. Lebih dari 44 kasus keracunan makanan terjadi antara tahun 1996 dan 2006. Pada tahun 2015, hingga 5 orang meninggal setelah menelan hati.

Create your website for free! This website was made with Webnode. Create your own for free today! Get started